PENDAHULUAN
Latar Belakang
Istilah laboratorium akhir-akhir ini menjadi
sangat luas, namun sebelum kita ikut menterjemahkan secara kebablasan maka kita
lihat definisi menurut Procter, 1981. Laboratorium adalah tempat atau ruangan
dimana para ilmuwan bekerja dengan peralatan untuk penyelidikan dan pengujian
terhadap suatu bahan atau benda. Sedangkan menurut ISO/IEC Guide 2 1986,
laboratorium adalah instansi/lembaga yang melaksanakan kalibrasi dan atau
pengujian. Sementara Pengujian adalah kegiatan teknis yang terdiri atas
penetapan, penentuan satu atau lebih sifat atau karakteristik dari suatu
produk, bahan, peralatan, organisme, fenomena fisik, proses atau jasa, sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan. Dari difinisi tersebut maka dalam
diskusi ini akan kita fokuskan pada laboratorium menurut definisi-definisi
resmi tersebut di atas (Anshory, 1984).
Dengan identitas yang seperti
di atas tersebut tidaklah heran maka masyarakat di luar laboratorium
benar-benar menganggap bahwa laboratorium adalah suatu tempat bak pengadilan
untuk dapat membuktikan apakah sesuatu benar atau tidak, atau menghasilkan data
yang pasti benar untuk mengambil keputusan dan seolah tidak dapat diajukan
banding lagi. Keadaan ini membawa dampak yang positif maupun negatif. Positif,
karena keadaan ini membuat laboratorium dapat bekerja dengan tenang dan penuh
dedikasi dengan kepercayaan masyarakat yang tinggi. Negatif, bila keadaan ini
membawa dampak laboratorium tidak pernah mendapat keluhan, kritikan, dan saran
sehingga banyak laboratorium yang tidak dapat
menjaga kinerjanya tetap
baik.
Secara
umum fungsi semua laboratorium adalah antara lain :
·
Sebagai tempat dilakukannya percobaan, karena alat-alat
laboratorium dan bahan-bahan praktikum tidak mungkin semuanya diletakkan dalam
kelas, oleh karena itu percobaan dilakukan di dalam laboratorium.
·
Sebagai tempat penunjang kegiatan kelas, dengan adanya
kegiatan pembelajaran di laboratorium, mahasiswa dapat mengamati gejala-gejala
yang terjadi dalam percobaan secara langsung dan tidak hanya belajar menurut
teori-teori yang ada.
·
Sebagai tempat display/pameran, laboratorium juga dapat
digunakan sebagai tempat pameran atau display dari hasil-hasil percobaan atau
penelitian yang telah dilakukan, agar memberi gambaran lebih bagi mahasiswa dan
dapat memotivasi untuk penelitian atau percobaan yang lebih baik.
·
Sebagai tempat koleksi sejumlah species langka, dengan adanya
koleksi sejumlah species memudahkan mahasiswa mengamati secara langsung spesies
yang mungkin sulit untuk menemukannya.
·
Sebagai museum kecil, hasil-hasil penelitian dan
sejumlah spesies langka di kumpulkan dan diklasifikasikan, sehingga
laboratorium dapat digunakan sebagai museum kecil.
Adapun tujuan dari proses pembelajaranyang dilakukan dilaboratorium
bagi siswa maupun mahasiswa yaitu :
·
Teliti dalam pengamatan dan cermat dalam pencatatan pada saat
pengamatan
·
Mampu menafsirkan hasil percobaan untuk memperoleh penemuan
dan dapat memecahkan masalah
·
Mampu merencanakan dan melaksanakan percobaan
·
Terampil menggunakan alat-alat laboratorium
·
Tumbuh sikap positif terhadap kegiatan praktikum
Pengenalan
alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan
penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika
penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Sebab pentingnya dilakukan
pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara-cara penggunaan alat
tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian
alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan
penelitian, data yang diperoleh akan benar pula (Heddy, 1990).
Pada kegiatan praktikum Biologi kita
mengenai jenis praktikum dengan alat-alat, disamping sifatnya khusus untuk
kegiatan yan bersangkutan. Berikut adalah diuraikan peralatan yang biasa
dipergunakan pada beberapa laboraturium antara lain mikrobiologi, fisiologi,
anatomy, dan lain-lain yang dipergunakan dibanyak kegiatan laboraturium
lainnya (Suriawira, 1990).
Tujuan
Adapun tujuan dari
praktikum ini yaitu untuk mengetahui alat-alat apa saja yang ada dalam
laboratorium, mengetahui fungsi-fungsinya beserta cara penggunaannya yang baik
dan benar.
TINJAUAN
PUSTAKA
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara
kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk
menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari
masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna
(Nana, 2007).
Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil
praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan didalam wadah, bahan kimia yang
dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam (Nana,
2007).
Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang
ada dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya
ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan (Nana, 2007).
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja
atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan
fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya di dalam laboratorium
yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang
dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efisien (Nana, 2007).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat
gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium
dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun
kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran
bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang
lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk
mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan
penggunaannya (Nana, 2007).
Sebelum melakukan praktikum, hal yang paling utama yang harus dipahami
oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan
cara penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum yang akan
dilakukan berjalan dengan baik (Nana, 2007).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang
digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang
terbuat dari gelas, porselen, kayu, aluminium, plastik dan lain-lain sesuai
dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap
basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya
tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia
sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Nana, 2007).
Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan
dalam melakukan pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan
alat-alat dalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan
alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang
dilakukan. Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui
nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut.
Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama
lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik (Nana, 2007).
Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan di dalam laboratorium
terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap pakai,
tetapi dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan
sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan
(Anshory, 1984).
Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium
kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan
bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri
sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan
baik. Seperti layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga
mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor
ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia.
Terutama disebabkan karena kesalahan penggunaan alat dan bahan, sehingga
menjadi sangat penting untuk mengetahui setiap kemungkinan bahaya (Anshory,
1984).
BAHAN
DAN METODE
Bahan
dan Alat
Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum
mikrobiologi kali ini di antaranya alat
elektrik yaitu mikroskop cahaya, autoklaf, mikroskop stereo ,orbital Shaker, inkubator,
shaker, oven, lamina air flow, neraca analitik. Alat Gelas yaitu pipet ukur, gelas ukur, pipet tetes, labu erlenmeyer, slide glass, beaker glass, kaca preparat, tabung reaksi, cawan petri, dan batang L.
Waktu
dan Tempat
Praktikum
Mikrobiologi dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 16 September 2013 pada pukul 11.50-13.50 WITA, di
Laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru.
Prosedur Kerja
prosedur kerja
yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Alat-alat labolatorium diamati
bagian-bagiannya.
2.
Kemudian alat-alat tersebut difoto
sebagai hasil laporan.
3.
Foto alat-alat tersebut kemudian
dimasukkan kedalam tabel beserta fungsinya sebagai hasil praktikum.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
HASIL
Tabel 1. Pengenalan
alat-alat laboratorium
No
|
Nama
|
Gambar
|
Fungsi
|
1.
|
Mikroskop Cahaya
(Brightfield Microscope)
|
|
Adalah
alat berlensa yang digunakan untuk melihat objek kecil yang sukar dilihat
dengan mata telanjang.
|
2.
|
Mikroskop
Stereo
|
|
Berfungsi
untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar.
|
3.
|
Inkubator
|
|
Untuk menginkubasi atau memeram
mikroba pada suhu yang terkontrol
|
Tabel 1. Lanjutan
4.
|
Oven
|
|
Untuk
mensterilisasikan alat dengan prinsip panas kering.
|
5.
|
Neraca Analitik
|
|
Untuk menentukan jumlah atau
berat suatu zat
|
6.
|
Autoklaf
|
|
Untuk
mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi
menggunakan uap air panas bertekanan .
|
7.
|
Orbital Shaker
|
|
Untuk
menghomogenkan suatu bahan atau larutan.
|
8.
|
Shiker
|
|
Untuk menghomogenisasi larutan
dalam botol atau tabung saja.
|
Tabel 1. Lanjutan
9.
|
Laminar Air Flow
|
|
Sebagai tempat isolasi mikroba
yang steril.
|
10.
|
Pipet Ukur
|
|
Untuk
memindahkan larutan dengan volume yang diketahui.
|
11.
|
Pipet Tetes
|
|
Untuk
memindahkan larutan dengan volume yang
belum diketahui dengan cara diteteskan.
|
12.
|
Slide Glass
|
|
Untuk meletakan preparat yang
akan digunakan dalam pengamatan dibawah mikroskop.
|
13.
|
Kaca Preparat (Cover Glass)
|
|
Untuk menutup object glass pada
saat pengamatan dibawah mikroskop.
|
Tabel 1. Lanjutan
14.
|
Cawan Petri (Petri Dish)
|
|
Untuk
membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.
|
15.
|
Gelas Ukur
|
|
Untuk
mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki
beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya.
|
16.
|
Labu Ukur
(Labu Erlenmeyer)
|
|
Untuk
menampung larutan,bahan atau cairan.
|
17.
|
Beaker Glass
|
|
Untuk
wadah zat cair. Dan bias juga jadi medium dalam memanaskan zat tertentu.
|
18.
|
Tabung Reaksi
|
|
Untuk
uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.
|
19.
|
Batang L
|
|
Untuk menyebarkan cairan dipermukaan
agar bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut merata.
|
PEMBAHASAN
Pada praktikum yang
kami lakukan ada beberapa alat yang kami amati, masing-masing alat mempunyai
fungsi yang berguna untuk kelancaran penelitian seperti alat-alat
elektrik mikroskop cahaya (Brightfield Microscope) yang berfungsi untuk melihat objek kecil yang
sukar dilihat dengan mata telanjang. Sedangkan mikroskop stereo berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran
tidak terlalu besar. Sedangkan inkubator berfungsi
menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Oven untuk mensterilisasikan alat dengan prinsip panas kering.
Neraca analitik untuk menentukan jumlah atau berat suatu
zat.
Autoklaf untuk mensterilkan berbagai macam alat
dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas
bertekanan.
Orbital shaker untuk menghomogenkan suatu bahan atau
larutan. Shaker untuk menghomogenisasi larutan dalam
botol atau tabung saja.
Laminar
air flow sebagai
tempat isolasi mikroba yang steril. Sedangkan alat-alat praktikum lainnya yang
berbentuk gelas
dan keramik seperti pipet ukur untuk memindahkan larutan dengan
volume yang diketahui.
Slide glass untuk meletakan preparat yang akan
digunakan dalam pengamatan dibawah mikroskop.
Kaca preparat (cover glass) untuk menutup objek glass pada saat
pengamatan dibawah mikroskop. Cawan petri (petri dish) untuk membiakkan (kultivasi)
mikroorganisme.
Gelas ukur untuk mengukur volume suatu cairan,
seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala
volumenya. Labu
ukur (labu erlenmeyer) untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Beaker glass untuk wadah zat cair. Dan bisa juga jadi medium dalam memanaskan zat
tertentu. Tabung reaksi
untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan
mikroba. Batang L
untuk menyebarkan cairan dipermukaan agar
bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut merata.
KESIMPULAN
Dari praktikum
pengenalan alat laboratorium ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengetahuan
alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan
praktikum.
2. Ada
beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada dilaboratorium,
yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam
melakukan pengukuran dan perhitungan.
3. Sebelum melakukan praktikum hal yang paling
utama yang harus dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu
nama-nama, alat fungsi, dan cara penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan.
4. Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau
bekerja dalam laboratoium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu
dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan
yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Anshory. 1984. Biologi Umum. Ganesha Exact, Bandung.
Fardiaz. 1992. Mikrobiologi
Pangan I. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Heddy, S. 1990. Biologi
Pertanian. Rajawali Press : Jakarta.
Suriawira, U. 1990. Dasar-dasar
Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta.
hello bakter symbios beans its good for land nitrogen on air beans take and give bakter under ground after beans land is better for food produkt i thinking in laboratio working same Program its helping food produktion if can air nitrogen take on land proses
BalasHapus