Rabu, 09 April 2014

isolasi mikroba



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler. Selain virus ada juga seperti Protozoa, Fungi, dan Bakteri yang termasuk dalam mikroorganisme (Dwidjoseputro, 1992).
Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme. Sel makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang membentuk jaringan, organ, dan sistem organ. Sementara, sebagian besar mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain (Waluyo, 2008).
Isolasi mikroorganisme mengandung arti proses pengambilan mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium di laboratorium. Proses isolasi ini menjadi penting dalam mempelajari identifikasi mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan serologi (Soetarto, 2010).
Tujuan
Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana tahapan-tahapan dalam proses isolasi cendawan dengan menggunakan media PDA.












TINJAUAN PUSTAKA
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Biakan murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal ataupun menumbuhkan suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri atau jamur yang kita tumbuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengisolasi mikroorganisme adalah sifat mikroorganisme, jenis mikroorganisme, habitat mikroorganisme, medium pertumbuhan, cara menginokulasi dan inkubasi, cara mengidentifikasi serta cara pemeliharaannya (Fire, 2009).
Menurut Dwidjoseputro, 2004 ada bermacam-macam metode isolasi yang dapat digunakan. Macam-macam metode isolasi tersebut antara lain:
1.        Isolasi tunggal merupakan metode isolasi dengan cara meneteskan bahan yang mengandung mikroorganisme pada suatu kaca penutup dengan menggunakan mikropipet, yang kemudian diteliti dibawah obyektif mikroskop.
2.        Isolasi gores merupakan metode isolasi dengan cara menggeser atau menggoreskan ujung jarum ose yang telah mengandung mikroorganisme dengan hati-hati di atas permukaan agar secara zig-zag yang dimulai dari dasar tabung menuju ke bagian atas tabung.
3.        Isolasi tebar merupakan metode isolasi dengan cara menebarkan bahan yang mengandung mikroorganisme pada permukaan atas tabung.
4.        Isolasi tuang merupakan metode isolasi dengan cara mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang telah diencerkan dan sampel tersebut kemudian disebarkan didalam suatu medium dari kaldu dan gelatin encer.
Menurut Dwidjoseputro, 2004 isolasi mikroba dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara penggoresan dan cara penaburan.
1.         Isolasi mikroba dengan cara penggoresan
Tujuan utama dari penggoresan ini adalah untuk menghasilkan koloni-koloni bakteri yang  terpisah dengan baik dari suspensi sel yang pekat. Cara ini lebih menguntungkan bila  ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tapi memerlukan ketrampilan yang diperoleh  dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah.  Ada beberapa teknik goresan, antara lain :
a.         Goresan T
Cara kerja antara lain bagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol marker, inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag, panaskan jarum inokulan dan tunggu dingin, kemudian lanjutkan streak zig-zag pada daerah 2. Cawan diputar untuk memperoleh goresan yang sempurna, dan lakukan hal yang sama pada daerah 3.
b.         Goresan kuadran
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang berbeda yaitu dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih mengandung banyak sel mikroorganisma.Goresan selanjutnya dipotongkan atau disilangkan dari goresan pertama sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal.
c.         Goresan sinambung
-          Sentuhkan inokolum loop pada koloni dan goreskan secara kontinu sampai setengah permukaan agar
-          Jangan pijarkan loop, lalau putar cawan 1800C lanjutkan goreskan sampai habis.
-          Goreskan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cendawan atau medium baru.
2.        Isolasi mikroba dengan cara penaburan
Cara penaburan (pour plate) merupakan cara yang kedua di samping penggoresan untuk  memperoleh biakan murni dari biakan campuran mikroba. Cara ini berbeda dari cara penggoresan dimana media agar diinokulasi dalam keadaan tetap cair yaitu pada suhu 450C, dan demikian pula koloni-koloni akan berkembang di seluruh media, tidak hanya pada permukaan. Untuk beberapa tujuan hal ini menguntungkan, contohnya dalam  mempelajari pertumbuhan koloni streptococcal pada sel-sel darah merah.






BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam  praktikum ini adalah media PDA, alkohol, aquades, air steril dan daun jagung yang terserang penyakit.
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah laminar air flow, lampu bunsen, pinset, gunting, cawan petri, botol C1000, tissu dan cling warp.
Waktu dan Tempat
Pratikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 28 Oktober 2013 pukul 10.50-13.30 wita di Laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur Kerja
            Beberapa prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini antara lain :
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Memanaskan pinset pada lampu bunsen, kemudian celupkan dalam alkohol.
3.      Mengambil bagian tanaman yang bergejala menggunakan pinset.
4.      Mencelupkan bagian tanaman yang bergejala tersebut ke dalam alkohol.
5.      Mengangkat kemudian celupkan lagi ke dalam air steril sebanyak tiga kali.
6.        Kemudian panaskan bibir botol C1000 dan cawan petri menggunakan lampu bunsen.
7.        Memasukkan bagian tanaman yang bergejala tadi ke dalam botol C1000 dan cawan petri, kemudian panaskan lagi bibir botol C1000 dan cawan petri tersebut.
8.        Membalut celah botol C1000  dan cawan petri dengan cling wrap.
9.        Mengamati dan mencatat hasil pengamatan.
















HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1. Hasil isolasi cendawan
No
Gambar
Keterangan
1.


Daun jagung yang bergejala penyakit.
2.

Daun jagung yang dicelupkan ke dalam alkohol dan air steril.
3.

Memasukkan daun  jagung ke dalam media PDA.
4.

Setelah selesai di isolasi.
Tabel 1. lanjutan
1.

Hasil isolasi cendawan pada tanaman jagung.
2.

Hasil isolasi cendawan pada tanaman jagung.







Pembahasan
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Biakan murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal atau pun menumbuhkan suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri atau jamur yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengisolasi mikroorganisme adalah sifat mikroorganisme, jenis mikroorganisme, habitat mikroorganisme, medium pertumbuhan,  cara menginokulasi dan inkubasi, cara mengidentifikasi serta cara pemeliharaannya (Fire, 2009).
Pada praktikum kali ini dibahas mengenai isolasi cendawan menggunakan bagian tanaman yang bergejala yaitu tanaman jagung. Pada praktikum sebelumnya telah dilakukan pembuatan media pertumbuhan menggunakan media PDA. Media PDA yang telah dibuat lalu dimasukkan ke dalam cawan petri setelah diberi perlakuan. Media pertumbuhan pada cawan petri bersifat padat karena menggunakan agar dan ekstrak kentang.
Setelah itu dilakukan isolasi cendawan pada bagian tanaman yang bergejala. Bagian tanaman yang bergejala tersebut dimasukkan pada cawan petri dan botol C1000 menggunakan beberapa perlakuan. Setelah beberapa hari dibiarkan (±5 hari) dilakukan pengamatan pada kedua media tersebut, untuk mengetahui jenis cendawan apa yang tumbuh pada kedua media tersebut pada bagian tanaman jagung.
            Pengamatan dilakukan pada hari ke 5. Pada cawan petri dengan media pertumbuhan agar, terdapat cendawan yang tumbuh dan berkembang membentuk koloni pada media tersebut. Pada cawan petri terlihat bentuk cendawan berwarna orange, hitam dan tepi-tepinya berwarna putih menyerupai kapas yang berkembang dan memenuhi cawan petri.
Sedangkan pada botol C1000 dengan media pertumbuhan yang sama, terdapat cendawan yang sama dengan media agar, yaitu cendawan dengan warna hitam dan tepi-tepinya berwarna putih menyerupai kapas yang mulai berkembang membentuk koloni untuk menyerap nutrisi pada bahan media pertumbuhan. Ini membuktikan bahwa terdapat cendawan yang menyerang bagian tanaman jagung berupa cendawan yang dapat berkembangbiak pada media tersebut.
Setelah dilakukan isolasi cendawan. Cendawan tersebut dapat tumbuh dan berkembang pada media dikarenakan media pertumbuhan yang dibuat pada praktikum sebelumnya dikerjakan dengan hati-hati dan tidak terkontaminasi oleh lingkungan disekitarnya. Dan pada proses isolasi cendawan, bagian tanaman yang dipilih adalah bagian tanaman yang benar-benar bergejala yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Contohnya bercak-bercak kuning pada daun jagung tersebut.


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini yaitu :
1.      Isolasi merupakan tindakan karantina bagi tanaman yang terserang penyakit baik cendawan, virus maupun jamur.
2.      Cara isolasi ada bermacam-macam yaitu isolasi tunggal, isolasi gores, isolasi tebar dan isolasi tuang.
3.      Pada isolasi cendawan yang kami lakukan pada cawan petri dan botol C1000 tumbuh cendawan yang berwarna hitam dan orange yang disekelilingnya ditumbuhi seperti kapas yang berwarna putih atau hifa.










DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Fire. 2009. Isolasi Mikroorganisme. http://ekmon-saurus.blogspot.com//bab-4-isolasi-mikroorganisme.html. Diakses tanggal 19 Oktober 2012.

Sarles. 1956. Chan Eement of Microbiology. Edisi 1. Penerjemah Ratna sri Hadioetomo et. Al. UI Press. McGraw-Hill book company. Diakses tanggal 20 Oktober 2012.

Soetarto. 2010. Teknik Isolasi. Scribblwww.scribd.com › School Work › Homeworkeblog.unila.ac.id/sudiono/files/2009/08/bab6.epi.dochttp://id.wikipedia.org/wiki/Postulat_Koch.com. Diakses tanggal 20 Oktober 2012.

Waluyo. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM PRESS. Malang.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar