PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mikroorganisme atau mikroba
adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya
diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik.
Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler)
maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel
tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel
tidak terlihat mata telanjang.
Virus juga
termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler. Selain virus
ada juga seperti Protozoa, Fungi, dan
Bakteri yang termasuk dalam mikroorganisme (Dwidjoseputro, 1992).
Setiap sel tunggal mikroorganisme
memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami
pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena
mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar
sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan
terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme. Sel makroorganisme tidak bisa hidup
bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang
membentuk jaringan, organ, dan sistem organ. Sementara, sebagian besar
mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat
menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain (Waluyo, 2008).
Isolasi mikroorganisme mengandung arti proses pengambilan
mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium
di laboratorium. Proses isolasi ini menjadi penting dalam mempelajari
identifikasi mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan serologi (Soetarto, 2010).
Tujuan
Tujuan dari pratikum
ini adalah untuk mengetahui bagaimana tahapan-tahapan dalam proses isolasi
cendawan dengan menggunakan media PDA.
TINJAUAN
PUSTAKA
Isolasi merupakan cara untuk
memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga
diperoleh kultur murni atau biakan murni. Biakan murni ialah kultur yang
sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal ataupun
menumbuhkan suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri atau
jamur yang kita tumbuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengisolasi mikroorganisme
adalah sifat mikroorganisme, jenis mikroorganisme, habitat mikroorganisme,
medium pertumbuhan, cara menginokulasi dan inkubasi, cara mengidentifikasi
serta cara pemeliharaannya (Fire, 2009).
Menurut Dwidjoseputro,
2004 ada bermacam-macam metode isolasi yang dapat digunakan. Macam-macam metode
isolasi tersebut antara lain:
1.
Isolasi tunggal merupakan metode
isolasi dengan cara meneteskan bahan yang mengandung mikroorganisme pada suatu
kaca penutup dengan menggunakan mikropipet, yang kemudian diteliti dibawah
obyektif mikroskop.
2.
Isolasi gores merupakan metode
isolasi dengan cara menggeser atau menggoreskan ujung jarum ose yang telah
mengandung mikroorganisme dengan hati-hati di atas permukaan agar secara
zig-zag yang dimulai dari dasar tabung menuju ke bagian atas tabung.
3.
Isolasi tebar
merupakan metode isolasi dengan cara menebarkan bahan yang mengandung
mikroorganisme pada permukaan atas tabung.
4.
Isolasi tuang merupakan metode
isolasi dengan cara mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang telah
diencerkan dan sampel tersebut kemudian disebarkan didalam suatu medium dari
kaldu dan gelatin encer.
Menurut Dwidjoseputro, 2004 isolasi mikroba dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu cara penggoresan dan cara penaburan.
1.
Isolasi mikroba
dengan cara penggoresan
Tujuan utama dari penggoresan ini adalah untuk menghasilkan koloni-koloni
bakteri yang terpisah dengan baik dari suspensi sel yang pekat. Cara ini
lebih menguntungkan bila ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tapi
memerlukan ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang
sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Ada beberapa teknik goresan,
antara lain :
a.
Goresan T
Cara kerja antara lain bagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol marker,
inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag, panaskan jarum inokulan dan tunggu
dingin, kemudian lanjutkan streak zig-zag pada daerah 2. Cawan diputar untuk
memperoleh goresan yang sempurna, dan lakukan hal yang sama pada daerah 3.
b.
Goresan kuadran
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan
yang berbeda yaitu dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih
mengandung banyak sel mikroorganisma.Goresan selanjutnya dipotongkan atau
disilangkan dari goresan pertama sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya
terpisah-pisah menjadi koloni tunggal.
c.
Goresan sinambung
-
Sentuhkan inokolum loop pada koloni dan goreskan
secara kontinu sampai setengah permukaan agar
-
Jangan pijarkan loop, lalau putar cawan 1800C
lanjutkan goreskan sampai habis.
-
Goreskan sinambung umumnya digunakan bukan untuk
mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cendawan atau medium
baru.
2.
Isolasi mikroba dengan cara penaburan
Cara penaburan (pour plate) merupakan cara yang kedua di samping
penggoresan untuk memperoleh biakan murni dari biakan campuran mikroba.
Cara ini berbeda dari cara penggoresan dimana media agar diinokulasi dalam
keadaan tetap cair yaitu pada suhu 450C, dan demikian pula
koloni-koloni akan berkembang di seluruh media, tidak hanya pada permukaan.
Untuk beberapa tujuan hal ini menguntungkan, contohnya dalam mempelajari
pertumbuhan koloni streptococcal pada sel-sel darah merah.
BAHAN
DAN METODE
Bahan
dan Alat
Bahan
Bahan-bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah media PDA, alkohol, aquades, air steril dan daun jagung yang terserang penyakit.
Alat
Alat-alat yang digunakan
dalam pratikum ini adalah laminar air
flow, lampu bunsen, pinset, gunting, cawan petri, botol
C1000, tissu dan cling
warp.
Waktu
dan Tempat
Pratikum
ini dilaksanakan
pada hari Senin, 28 Oktober 2013 pukul 10.50-13.30 wita di Laboratorium
Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur
Kerja
Beberapa
prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini antara lain :
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Memanaskan
pinset pada lampu bunsen,
kemudian celupkan dalam alkohol.
3. Mengambil
bagian tanaman yang bergejala menggunakan pinset.
4. Mencelupkan
bagian tanaman yang bergejala tersebut ke dalam alkohol.
5. Mengangkat
kemudian celupkan lagi ke dalam air steril sebanyak tiga kali.
6.
Kemudian panaskan bibir botol C1000 dan
cawan petri menggunakan lampu bunsen.
7.
Memasukkan bagian tanaman yang bergejala
tadi ke dalam botol C1000
dan cawan petri, kemudian panaskan lagi bibir botol C1000 dan cawan petri
tersebut.
8.
Membalut celah botol C1000 dan cawan petri dengan cling wrap.
9.
Mengamati dan mencatat hasil pengamatan.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel
1. Hasil isolasi cendawan
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
|
Daun
jagung yang bergejala penyakit.
|
2.
|
|
Daun
jagung yang dicelupkan ke dalam alkohol dan air steril.
|
3.
|
|
Memasukkan
daun jagung ke dalam media PDA.
|
4.
|
|
Setelah
selesai di isolasi.
|
Tabel 1. lanjutan
1.
|
|
Hasil
isolasi cendawan pada tanaman jagung.
|
2.
|
|
Hasil
isolasi cendawan pada tanaman jagung.
|
Pembahasan
Isolasi merupakan cara
untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga
diperoleh kultur murni atau biakan murni. Biakan murni ialah kultur yang
sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal atau pun
menumbuhkan suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri atau
jamur yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengisolasi mikroorganisme
adalah sifat mikroorganisme, jenis mikroorganisme, habitat mikroorganisme,
medium pertumbuhan, cara menginokulasi
dan inkubasi, cara mengidentifikasi serta cara pemeliharaannya (Fire, 2009).
Pada
praktikum kali ini dibahas mengenai isolasi
cendawan menggunakan bagian tanaman yang bergejala yaitu tanaman jagung. Pada
praktikum sebelumnya telah dilakukan pembuatan media pertumbuhan menggunakan
media PDA. Media PDA yang telah dibuat lalu dimasukkan ke dalam cawan petri
setelah diberi perlakuan. Media pertumbuhan pada cawan petri bersifat padat
karena menggunakan agar dan ekstrak kentang.
Setelah
itu dilakukan isolasi cendawan pada bagian tanaman yang bergejala. Bagian
tanaman yang bergejala tersebut dimasukkan pada cawan petri dan botol C1000
menggunakan beberapa perlakuan. Setelah beberapa hari dibiarkan (±5 hari)
dilakukan pengamatan pada kedua media tersebut, untuk mengetahui jenis cendawan
apa yang tumbuh pada kedua media tersebut pada bagian tanaman jagung.
Pengamatan dilakukan pada hari ke 5.
Pada cawan petri dengan media pertumbuhan agar, terdapat cendawan yang tumbuh
dan berkembang membentuk koloni pada media tersebut. Pada cawan petri terlihat
bentuk cendawan berwarna orange, hitam dan tepi-tepinya berwarna putih
menyerupai kapas yang berkembang dan memenuhi cawan petri.
Sedangkan
pada botol C1000 dengan media pertumbuhan yang sama, terdapat cendawan yang
sama dengan media agar, yaitu cendawan dengan warna hitam dan tepi-tepinya
berwarna putih menyerupai kapas yang mulai berkembang membentuk koloni untuk
menyerap nutrisi pada bahan media pertumbuhan. Ini membuktikan bahwa terdapat
cendawan yang menyerang bagian tanaman jagung berupa cendawan yang dapat
berkembangbiak pada media tersebut.
Setelah
dilakukan isolasi cendawan. Cendawan tersebut dapat tumbuh dan berkembang pada
media dikarenakan media pertumbuhan yang dibuat pada praktikum sebelumnya
dikerjakan dengan hati-hati dan tidak terkontaminasi oleh lingkungan
disekitarnya. Dan pada proses isolasi cendawan, bagian tanaman yang dipilih
adalah bagian tanaman yang benar-benar bergejala yang dapat dilihat dengan mata
telanjang. Contohnya bercak-bercak kuning pada daun jagung tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat
diperoleh dari praktikum ini yaitu :
1.
Isolasi
merupakan tindakan karantina bagi tanaman yang terserang penyakit baik
cendawan, virus maupun jamur.
2.
Cara
isolasi ada bermacam-macam yaitu isolasi tunggal, isolasi gores, isolasi tebar
dan isolasi tuang.
3.
Pada
isolasi cendawan yang kami lakukan pada cawan petri dan botol C1000 tumbuh
cendawan yang berwarna hitam dan orange yang disekelilingnya ditumbuhi seperti
kapas yang berwarna putih atau hifa.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Fire. 2009.
Isolasi Mikroorganisme. http://ekmon-saurus.blogspot.com//bab-4-isolasi-mikroorganisme.html. Diakses tanggal 19
Oktober
2012.
Sarles. 1956. Chan Eement of Microbiology. Edisi 1. Penerjemah Ratna sri Hadioetomo et. Al. UI Press.
McGraw-Hill book company. Diakses tanggal 20 Oktober 2012.
Soetarto. 2010. Teknik Isolasi.
Scribblwww.scribd.com › School Work ›
Homeworkeblog.unila.ac.id/sudiono/files/2009/08/bab6.epi.dochttp://id.wikipedia.org/wiki/Postulat_Koch.com.
Diakses tanggal
20 Oktober
2012.
Waluyo. 2004. Mikrobiologi Umum. UMM PRESS. Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar