Kamis, 10 April 2014

isolasi mikroba dari tanah



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Isolasi mikroorganisme mengandung arti proses pengambilan mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium di laboratorium (Sarles, 1956).
Proses isolasi ini menjadi penting dalam mempelajari identifikasi mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan serologi (Soetarto, 2010). Prinsip kerja isolasi bakteri cukup sederhana yakni dengan menginokulasikan sejumlah kecil bakteri pada suatu medium tertentu yang dapat menyusung kehidupan bakteria. Sejumlah kecil bakteri ini didapat dari bermacam-macam tempat tergantung dari tujuan inokulasi. Dalam kajian mikrobiologi yang berhubungan dengan sumber bakteri adalah mikrobia tanah, air, makanan dan udara (Talaro, 1999).
Pemahaman mengenai bakteri yang diinokulasikan merupakan hal yang wajib. Inokulasi bakteri termasuk pula di dalamnya adalah prinsip untuk membuat lingkungan medium menjadi semirip mungkin dengan medium aslinya (Suharni, 1999).
Pemahaman ini meliputi:
1.      Sifat dan jenis mikrobia yang akan diisolasi
2.      Tempat hidup/atau asal mikrobia tersebut
3.      Medium yang sesuai untuk pertumbuhan
4.       Cara inkubasi mikrobia
5.      Cara menanam mikrobia (Soetarto, 2010)
Perlakuan yang tidak sesuai terhadap isolat mikrobia dapat mengakibatkan perkembangan kultur mikrobia hasil isolasi terhambat. Sebagai contoh apabila yang diisolasi adalah bakteri acidofil namun dikembangkan dalam medium yang netral maka pertumbuhan bakteri tidak akan maksimal atau malah akan mati (Talaro, 1999).
Teknik dalam menginokulasi bakteri memiliki beberapa variasi metode, misalnya metode goresan (streak plate), metode taburan (pour plate), dan metode apusan (surface plate). Pemilihan teknik ini didasarkan pada tujuan penelitian/percobaan (Pelczar, 1986).
Apabila ingin mendapatkan kultur murni suatu mikrobia yang digunakan adalah metode streak plate, karena hasil akhir metode ini adalah berupa kumpulan sel-sel yang semakin jarang pada ujung streak sehingga dapat diambil bakteri pada jumlah seluler (satu sel). Selain itu bakteri yang didapat seharusnya merupakan bakteri yang memang ingin dibiakkan di kultur tersebut dengan kata lain bukan bakteri kontaminan, sebab yang diambil atau dicuplik adalah koloni bakteri yang berada di atas tr eak yang dibuat dan bukan di luars tr eak. Kelebihan metode ini adalah dapat segera diketahui adanya kontaminasi. Sedangkan kekurangannya metode ini sulit dilakukan dan hanya dapat digunakan untuk menumbuhkan bakteri aerob saja (Burrrow, 1959).
Metode kedua adalah pour plate. Metode ini dilakukan denganmenginokulasikan sejumlah bakteri ke dasar cawan baru kemudian medium agar cair dimasukkan dan dibiarkan memadat. Metode ini cocok digunakan apabila kita ingin menguji apakah suatu koloni bakteri merupakan bakteri yang aerobik, anaerob fakultatif, ataukah anaerob obligat. Pengujian ini dapat terjadi karena hasil akhir metode pour plate adalah berupa pertumbuhan bakteri pada dasar medium, tengah medium, dan pada permukaan medium. Bakteri yang terdapat pada dasar medium mungkin adalah bakteri anaerob obligat, sedangkan bakteri yang tumbuh pada bagian tengah medium adalah bakteri anaerob fakultatif, dan bakteri yang tumbuh pada permukaan adalah bakteri aerob walaupun perlu pengkajian lebih lanjut mengenai hal ini (Black, 1999). Kekurangan metode ini adalah sulit menentukan kontaminan dan kerapatan mikrobia karena jarak antar koloni terlalu rapat.
Metode yang ketiga adalah surface plate. Metode ini dilakukan denganmenginokulasikan sejumlah bakteri pada medium dan diratakan pada bagianpermukaan medium dengan menggunakan drygal ski. Metode ini cocok digunakanapabila ingin mengetahui bentuk koloni alami dari suatu bakteri. Kelebihan teknik ini adalah mudah dilakukan dan mudah menghitung kerapatan mikrobia. Sedangkankekurangannya sulit mengetahui kontaminasi, untuk mengetahuinya perlu perlakuan kontrol.
Tujuan
Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui jenis mikroba yang ada di dalamtanah





TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, dan kehidupan jasad hidup mikroba (jasad renik, mikrobia, mikroorganisme). Untuk mempelajari mikroorganisme yang mempunyai ukuran kecil ini diperlukan adanya suatu pengamatan. Pengamatan itu dapat dilakukan dengan pemiaraan (kultur/biakan) mikroorganisme yang berfungsi memudahkan pengamatan (Suriawiria, 1986).
Di alam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat dan kemampuan biokimiawinya (Anonim1, 2011).
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis) (Anonim2, 2011).
Bakteri dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks. Bakteri merupakan organisme mikroskopik. Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah abad ke-19 ilmu tentang mikroorganisme, terutama bakteri (bakteriologi), mulai berkembang. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, berbagai hal tentang bakteri telah berhasil ditelusuri. Akan tetapi, perkembangan tersebut tidak terlepas dari peranan berbagai tokoh penting seperti Robert Hooke, Antoni van Leeuwenhoek, Ferdinand Cohn, dan Robert Koch. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani bakterion yang memiliki arti batang-batang kecil. Pengetahuan tentang bakteri berkembang setelah serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur, yang melahirkan cabang ilmu mikrobiologi. Bakteriologi adalah cabang mikrobiologi yang mempelajari biologi bakteri (Anonim3, 2011).
Jamur adalah organisme yang sel-selnya berinti sejati atau eukariotik, berbentuk benang, bercabang-cabang, tidak berklorofil, dinding selnya mengandung khitin atau selulosa atau keduanya, heterotrof, absortif dan sebagian besar tubuhnya terdiri dari bagian vegetatif berupa hifa dan generatif yaitu spora (Hadiotomo, 1993).





BAHAN DAN METODDE
Bahan dan Alat
Bahan
                Bahan yanag digunakan dalam praktikum ini yaitu tanah yang akan di isolasi 1 gr, aquades 1 liter dan media PDA.
Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah laminar air flow, lampu bunsen, tabung reaksi 5 buah, cawan petri 2 buah, jarum ent, segitiga perata, shaker, botol C1000, cling warp dan kamera.

Waktu dan Tempat
            Praktikum Mikrobiologi ini dilaksanakan pada hari Senin, 18 Nopember 2013 pada pukul 11.00 WITA sampai selasai di Laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.

Prosedur Kerja
1.      Siapkan sampel tanah yang ada disekitar perakaran tanaman (Rhizosfer).
2.      Ambil sampel tanh sebanyak 1 gr.
3.      Masukkan ke dalam tabung reaksi sedikit demi sedikit diberi air steril sambil di goyangkan hingga mencapai 10 ml (suspensi tanah), suspensi tanah yang sudah homogen kemudian diencerkan sampai 10-5.
4.      Ambil tiap-tiap suspensi sebanyak 1 ml ketika melakukan suspensi, dari konsentrasi tersebut sebanyak 0,1 ml dan letakkan pada media PDA.
5.      Inkubasi selama 5-7 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar