PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Bakteri
merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang
hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis). Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil (Anonim1, 2011).
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis). Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil (Anonim1, 2011).
Bakteri memiliki
ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu organisme multiselluler,
Prokariot (tidak memiliki membran inti sel).
Umumnya
tidak memiliki klorofil, memiliki
ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki
ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam,
hidup bebas atau parasit, yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air
panas, kawah
atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan dan hidupnya
kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan (Anonim1,
2011).
Fungi dalam
bahasa Indonesia disebut cendawan. Ciri-ciri cendawan secara umum ialah makhluk
hidup eukariotik, heterotrofik (tidak memiliki klorofil), memperoleh nutrisi
melalui absorbsi dan energi
simpanannya berupa glikogen. Cendawan mempunyai struktur somatik bersel satu
atau banyak (multiseluler), kebanyakan berupa hifa dengan komponen utama
dinding selnya ialah zat kitin, serta berkembang biak secara seksual dan
aseksual dengan membentuk spora. Dalam definisi ini, cendawan mencakup jamur,
kapang, dan khamir. Jamur (mushroom) ialah cendawan yang tubuh buahnya berukuran besar dan
sebaliknya kapang (moulds) ialah cendawan yang berukuran renik. Khamir (yeast)
ialah cendawan bersel tunggal (Hadioetomo, 1993).
Mikroba dapat kita jumpai pada seluruh lingkungan
normal maupun ekstrim. Setiap mikroba membutuhkan kondisi lingkungan tertentu
terkait dengan karakter morfologi dan biokimia (metabolisme) yang dimilikinya.
Oleh karena itu, lingkungan hidup suatu mikroba akan berbeda–beda dan ada
kalanya hanya spesifik untuk mikroba tertentu. Mikroba memiki berbagai peran penting dalam suatu
ekosistem. Peran ini bisa diemban dalam kapasitasnya sebagai organisme tunggal
(sel atau koloni) maupun dalam kaitannya sebagai organisme yang memiliki
kebutuhan dan kemampuan untuk berinteraksi dengan organisme lain (Anonim1,
2011).
Tujuan
Tujuan dari
praktikum ini yaitu mengetahui cara perhitungan jumlah konodia bakteri dengan colony
counter.
TINJAUAN
PUSTAKA
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.
Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat
memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif
sederhana, tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar
perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks (Hadioetomo,
1993).
Bakteri
dapat ditemukan dihampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai
agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia. Pada
umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat
berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (Anonim2,
2011)
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan
peningkatan ukuran populasi.
Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau
kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah suhu, derajat keasaman atau pH, konsentrasi
garam, sumber
nutrisi, zat-zat
sisa metabolisme dan zat kimia. Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang
menguntungkan maupun yang merugikan.
Bakteri
yang menguntungkan adalah sebagai Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup
contohnya Escherichia colie). Pembuatan makanan dan minuman hasil
fermentasi contohnya Acetobacter
pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan
yoghurt, Acetobacter xylinum pada
pembuatan nata de coco dan Lactobacillus
casei pada pembuatan keju yoghurt. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai
bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium
leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan
dan Azotobacter chlorococcum.
Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan
Nitrosomonas yang berperan dalam
proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman. Dan
penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus
polymyxa penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri
gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi
bakteri gram positif, Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan
bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC (Hadioetomo, 1993).
Colony counter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan sel
secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi sel yang rendah. Pada mulanya diperuntukkan untuk menghitung sel darah.
Memiliki garis-garis mikroskopis pada permukaan kaca. Luas total dari chamber adalah 9 mm2. Chamber
tersebut nantinya akan ditutup dengan coverslip dengan ketinggian 0.1 mm di
atas chamber floor. Penghitungan konsentrasi sel
ini bergantung pada volume di bawah coverslip. Pada chamber terdapat 9 kotak besar berukuran 1 mm2 dan
kotak-kotak kecil, di mana satu kotak besar sama dengan 25 kotak kecil sehingga
satu kotak besar tersebut memiliki volume sebesar 0.0001 ml (Strober, 2001).
BAHAN
DAN METODE
Bahan Dan Alat
Bahan
Bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah media NA, isolat bakteri Raistonia Solana cearum, air steril,
alkohol 70 %, spritus, cling warp dan kertas label.
Alat
Alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri, gelas beker, 7 buah
tabung reaksi, batang segitiga, suntikan, colony counter, laminar air flow dan
lampu bunsen.
Tempat
dan Waktu
Praktikum ini
dilaksanakan di laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru. Pada hari senin 16 tanggal Desember 2013 pukul
10.00-12.00 Wita.
Prosedur
kerja
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengisi
masing-masing tabung reaksi dengan air steril sebanyak 9 ml.
3. Mengambil
isolat bakteri sebanyak 1 ml menggunakan suntikan lalu masukkan ke tabung
reaksi pertama, kemudian di
sheker
atau di gojok
sampai homogen.
4. Lalu
ambil 1 ml suspensi dari tabung reaksi pertama pindahkan ketabung reaksi kedua
kemudian gojok hingga homogen, begitu seterusnya sampai tabung reaksi ke tujuh.
5. Pada
pengenceran 6 dan 7 ambil 0,1 ml suspense dan masukkan kedalam cawan petri yang
berisi media NA.
6. Beri
label pada cawan petri, kemudian inkubasi selama 18 jam dan amati menggunakan
colony counter.
7. Hitung
jumlah colony menggunakan rumus
Jumlah koloni per ml = X
P . V
X
= Jumlah koloni yang didapat
P
= Faktor pengenceran
V= Volume
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Adapun
hasil dari praktikum yang telah dilaksanakan yaitu sebagai beriku:
Tabel 1. Hasil
Pengamatan Colony Counter.
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1
|
|
Isolat bakteri
|
2.
|
|
Media NA
|
3.
|
|
Memasukkan air steril pada tabung reaksi
|
4.
|
|
Memasukkan isolate bakteri
|
5.
|
|
Melakukan pengenceran
|
Tabel 1.
Lanjutan
6.
|
|
Meneteskan 0,1 ml suspense pada media NA
|
7.
|
|
Meratakan suspensi
|
8.
|
|
Membungkus cawan dengan cling warp
|
9.
|
|
Raisto 10-6 dengan
jumlah bakteri 127
|
10.
|
|
Raisto 10-7 dengan
jumlah bakteri 25
|
11
|
|
Perhitungan dengan colony counter
|
12
|
|
Perhitungan dengan colony counter
|
Pembahasan
Perhitungan
bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada suatu media
pembiakan. Secara mendasar ada dua cara penghitungan bakteri, yaitu secara
langsung dan secara tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara langsung antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sedrhana
diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan
ruang hitung (counting chamber).
Dari hasil analisa perhitungan
isolat dengan pengenceran pada 10-6 memperoleh jumlah bakteri yaitu
127 koloni bakteri sedangkan pada pengenceran pada 10-7 memperoleh
bakteri dengan jumlah 25 koloni bakteri. Perhitungan koloni bakteri dilakukan dengan menggunakan alat
colony counter. Colony
counter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan sel
secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi sel yang rendah.
Proses pengenceran perlu dilakukan
karena dapat menghitung dan mengetahui jumlah spora yang ada. Dengan diketahui
jumlah bakteri/spora yang ada sehingga kita dapat mengetahui populasi dari
bakteri yang ada pada lingkungan.
Pada pengenceran 10-6
diperoleh bakteri dengan jumlah 127 maka untuk mengetahui jumlah koloni bakteri
per ml dilakukan perhitungan yaitu :
Jumlah koloni per
ml =
X
P . V
= 127
10-6.
10-1
= 127
10-7
= 127 x 107 cfu/ml
Sedangkan pada pengenceran 10-7
diperoleh bakteri dengan jumlah 25 maka perhitungan yaitu :
Jumlah koloni per
ml =
X
P . V
= 25
10-7.
10-1
= 25
10-8
= 25 x 108 cfu/ml
Sehingga dapat disimpulkan
penambahan pengenceran pada tabung reaksi yang berisi cairan campuran 10-6
lebih banyak dibandingkan dengan cairan campuran 10-7. Namun hasil
dari pengenceran bakteri berwarna putih kekuningan, selain itu semakin
banyak dilakukannya pengenceran maka populasi dari bakteri yang tumbuh semakin
berkurang.
KESIMPULAN
Kesimpulan
yang dapat diperoleh dari praktikum yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut:
1.
Colony counter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan sel
secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi sel yang rendah.
2. Dari hasil
analisa perhitungan isolat dengan pengenceran pada 10-6 memperoleh
jumlah bakteri yaitu 127 koloni bakteri sedangkan pada pengenceran pada 10-7
memperoleh bakteri dengan jumlah 25 koloni bakteri.
3. Proses
pengenceran perlu dilakukan karena dapat menghitung dan mengetahui jumlah spora
yang ada.
4. Koloni
bakteri yang ada pada pengenceran tabung reaksi yang berisi cairan campuran 10-6
lebih banyak dibandingkan dengan cairan campuran 10-7 karena semakin
banyak dilakukan pengenceran populasi bakteri pun berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar