Kamis, 10 April 2014

colony counter



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis). Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus
), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil (Anonim1, 2011).
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu organisme multiselluler, Prokariot (tidak memiliki membran inti sel). Umumnya tidak memiliki klorofil, memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam, hidup bebas atau parasit, yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan dan hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan (Anonim1, 2011).
Fungi dalam bahasa Indonesia disebut cendawan. Ciri-ciri cendawan secara umum ialah makhluk hidup eukariotik, heterotrofik (tidak memiliki klorofil), memperoleh nutrisi melalui absorbsi dan energi simpanannya berupa glikogen. Cendawan mempunyai struktur somatik bersel satu atau banyak (multiseluler), kebanyakan berupa hifa dengan komponen utama dinding selnya ialah zat kitin, serta berkembang biak secara seksual dan aseksual dengan membentuk spora. Dalam definisi ini, cendawan mencakup jamur, kapang, dan khamir. Jamur (mushroom) ialah cendawan yang tubuh buahnya berukuran besar dan sebaliknya kapang (moulds) ialah cendawan yang berukuran renik. Khamir (yeast) ialah cendawan bersel tunggal (Hadioetomo, 1993).
Mikroba dapat kita jumpai pada seluruh lingkungan normal maupun ekstrim. Setiap mikroba membutuhkan kondisi lingkungan tertentu terkait dengan karakter morfologi dan biokimia (metabolisme) yang dimilikinya. Oleh karena itu, lingkungan hidup suatu mikroba akan berbeda–beda dan ada kalanya hanya spesifik untuk mikroba tertentu. Mikroba memiki berbagai peran penting dalam suatu ekosistem. Peran ini bisa diemban dalam kapasitasnya sebagai organisme tunggal (sel atau koloni) maupun dalam kaitannya sebagai organisme yang memiliki kebutuhan dan kemampuan untuk berinteraksi dengan organisme lain (Anonim1, 2011).
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu mengetahui cara perhitungan jumlah konodia bakteri dengan colony counter.



TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana, tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks (Hadioetomo, 1993).
Bakteri dapat ditemukan dihampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (Anonim2, 2011)
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi. Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah suhu, derajat keasaman atau pH, konsentrasi garam, sumber nutrisi, zat-zat sisa metabolisme dan zat kimia. Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan.
 Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).  Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada   pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman. Dan penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif, Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC (Hadioetomo, 1993).
Colony counter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan sel secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi sel yang rendah. Pada mulanya diperuntukkan untuk menghitung sel darah. Memiliki garis-garis mikroskopis pada permukaan kaca. Luas total dari chamber adalah 9 mm2. Chamber tersebut nantinya akan ditutup dengan coverslip dengan ketinggian 0.1 mm di atas chamber floor. Penghitungan konsentrasi sel ini bergantung pada volume di bawah coverslip. Pada chamber terdapat 9 kotak besar berukuran 1 mm2 dan kotak-kotak kecil, di mana satu kotak besar sama dengan 25 kotak kecil sehingga satu kotak besar tersebut memiliki volume sebesar 0.0001 ml (Strober, 2001).






















BAHAN DAN METODE
Bahan Dan Alat
Bahan
            Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah media NA, isolat bakteri Raistonia Solana cearum, air steril, alkohol 70 %, spritus, cling warp dan kertas label.

Alat
            Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri, gelas beker, 7 buah tabung reaksi, batang segitiga, suntikan, colony counter, laminar air flow dan lampu bunsen.

Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Pada hari senin 16 tanggal Desember 2013 pukul 10.00-12.00 Wita.

Prosedur kerja
1.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.    Mengisi masing-masing tabung reaksi dengan air steril sebanyak 9 ml.
3.    Mengambil isolat bakteri sebanyak 1 ml menggunakan suntikan lalu masukkan ke tabung reaksi pertama, kemudian di sheker atau di gojok sampai homogen.
4.    Lalu ambil 1 ml suspensi dari tabung reaksi pertama pindahkan ketabung reaksi kedua kemudian gojok hingga homogen, begitu seterusnya sampai tabung reaksi ke tujuh.
5.    Pada pengenceran 6 dan 7 ambil 0,1 ml suspense dan masukkan kedalam cawan petri yang berisi media NA.
6.    Beri label pada cawan petri, kemudian inkubasi selama 18 jam dan amati menggunakan colony counter.
7.    Hitung jumlah colony menggunakan rumus
Jumlah koloni per ml =     X
                                            P . V
X =  Jumlah koloni yang didapat
P =  Faktor pengenceran
    V=   Volume

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Adapun hasil dari praktikum yang telah dilaksanakan yaitu sebagai beriku:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Colony Counter.
No
Gambar
Keterangan
1
Isolat bakteri
2.
Media NA
3.
Memasukkan air steril pada tabung reaksi
4.
Memasukkan isolate bakteri
5.
Melakukan pengenceran


Tabel 1. Lanjutan
6.
Meneteskan 0,1 ml suspense pada media NA
7.
Meratakan suspensi
8.
Membungkus cawan dengan cling warp
9.
Raisto 10-6 dengan jumlah bakteri 127
10.
Raisto 10-7 dengan jumlah bakteri 25
11
Perhitungan dengan colony counter
12
Perhitungan dengan colony counter
Pembahasan
Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada suatu media pembiakan. Secara mendasar ada dua cara penghitungan bakteri, yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara langsung antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sedrhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber).
Dari hasil analisa perhitungan isolat dengan pengenceran pada 10-6 memperoleh jumlah bakteri yaitu 127 koloni bakteri sedangkan pada pengenceran pada 10-7 memperoleh bakteri dengan jumlah 25 koloni bakteri. Perhitungan koloni  bakteri dilakukan dengan menggunakan alat colony counter. Colony counter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan sel secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi sel yang rendah.
Proses pengenceran perlu dilakukan karena dapat menghitung dan mengetahui jumlah spora yang ada. Dengan diketahui jumlah bakteri/spora yang ada sehingga kita dapat mengetahui populasi dari bakteri yang ada pada lingkungan.
Pada pengenceran 10-6 diperoleh bakteri dengan jumlah 127 maka untuk mengetahui jumlah koloni bakteri per ml dilakukan perhitungan yaitu :
Jumlah koloni per ml  =     X
                                         P . V
                                    =     127
                                        10-6. 10-1
                                               =     127
                                           10-7
                                               =  127 x 107 cfu/ml
Sedangkan pada pengenceran 10-7 diperoleh bakteri dengan jumlah 25 maka perhitungan yaitu :
Jumlah koloni per ml  =     X
                                         P . V
                                    =       25
                                        10-7. 10-1
                                               =       25
                                           10-8
                                               =  25 x 108 cfu/ml
Sehingga dapat disimpulkan penambahan pengenceran pada tabung reaksi yang berisi cairan campuran 10-6 lebih banyak dibandingkan dengan cairan campuran 10-7. Namun hasil dari pengenceran bakteri berwarna putih kekuningan, selain itu semakin banyak dilakukannya pengenceran maka populasi dari bakteri yang tumbuh semakin berkurang.

KESIMPULAN
            Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1.    Colony counter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan sel secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi sel yang rendah.
2.    Dari hasil analisa perhitungan isolat dengan pengenceran pada 10-6 memperoleh jumlah bakteri yaitu 127 koloni bakteri sedangkan pada pengenceran pada 10-7 memperoleh bakteri dengan jumlah 25 koloni bakteri.
3.    Proses pengenceran perlu dilakukan karena dapat menghitung dan mengetahui jumlah spora yang ada.
4.    Koloni bakteri yang ada pada pengenceran tabung reaksi yang berisi cairan campuran 10-6 lebih banyak dibandingkan dengan cairan campuran 10-7 karena semakin banyak dilakukan pengenceran populasi bakteri pun berkurang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar